Mengungkap Kisah YAKUZA
Pernah denger tentang Yakuza? Kita yang suka nonton film2 action macam Black Rain (1989), Showdown in Little Tokyo (1991), atau War-nya Jet Li yang baru diputar 2007 lalu, pasti tidak asing dengan kehadiran grup organisasi mafia-nya Jepang ini.
Tattoo di sekujur tubuh, itu adalah trade-mark dari Yakuza yang kita kenal selama ini. Berdasarkan survey, tahun 2005 lalu jumlah anggota Yakuza di Jepang diperkirakan ada 86.300 orang.
Sejarah munculnya Yakuza sudah dimulai sejak abad ke 17. Ketika Shogun Tokugawa berkuasa dan menyingkirkan penguasa yang sebelumnya. Pergantian kekuasaan itu menyebabkan lebih dari 500.000 samurai yang sebelumnya menjadi pelayan shogun terpaksa kehilangan tuannya.
Mereka kemudian berubah profesi menjadi penjahat. Para ronin (samurai tak bertuan) ini dikenal dengan sebutan kabuki-mono. Sulit sekali membasmi kelompok ini, mereka sangat terlatih, mereka memiliki kode rahasia dan kesetiaan tinggi di antara masing2 anggotanya.
Untuk melindungi kota dari serbuan kabuki-mono, para warga membentuk macchi-yoko, semacam satgas desa yang anggotanya terdiri dari para sukarelawan yang kebanyakan adalah orang biasa. Hebatnya, para macchi-yoko ini ternyata berhasil menggulung habis para bandit kabuki-mono.
Nah, masalahnya, setelah tugasnya selesai, para macchi-yoko ini ternyata enggan kembali ke profesi mereka yang sebelumnya dan memilih jadi preman. Keadaan tersebut diperparah dengan campur tangan shogun yang ikutan memelihara keberadaan macchi-yoko ini.
Ada dua kelas dalam kelompok macchi-yoko. Kelas bakuto (penjudi) dan tekiya (pedagang). Kaum tekiya sering dimanfaatkan untuk memeras dan menipu para pedagang. Sedangkan kaum bakuto lebih sering disewa untuk berjudi melawan para pekerja bangunan. Tujuan shogun adalah agar gaji para pekerja itu habis di meja judi dan tenaga mereka bisa disewa dengan harga murah.
Strategi para bakuto ini untuk mengalahkan lawan-lawannya adalah dengan menggunakan permainan kartu hanafuda. Salah satu konfigurasi kartu yang sering diandalkan para bakuto untuk menjebak lawan mainnya adalah 8-9-3 yang dalam bahasa Jepang disebut Ya-Ku-Za. Itulah sejarahnya, hingga sampai hari ini mereka dikenal dengan sebutan Yakuza.
Dari kaum bakuto inilah muncul tradisi irezumi (tattoo disekujur badan) dan yubitsume (potong jari) sebagai bentuk penyesalan atau hukuman atas kesalahan yang telah diperbuat.
Di jaman modern, Yakuza semakin mantap dengan posisinya sebagai simbol kejahatan dan penindasan. Dari semula yang asalnya pelindung masyarakat, menjadi ditakuti dan dibenci masyarakat.
Seperti di jaman-jaman sebelumnya, kaum Yakuza ini sering dimanfaatkan para pemimpin negara untuk mengendalikan rakyat dan menegakkan nasionalisme. Bahkan ketika Jepang berusaha menguasai China pada tahun 1930an, Yakuza dikirim untuk merebut tanah dan mendapatkan hak monopoli sebagai imbalannya. Inget filmnya Fist of Fury nggak... Mungkin begitulah kenyataannya.
Pamor Yakuza mulai redup setelah peristiwa Pearl Harbour. Waktu itu, militer mengambil alih kendali kekuasaan dari tangan Yakuza. Para anggota Yakuza harus memilih, bergabung dalam birokrasi pemerintah, jadi tentara atau masuk penjara.
Setelah Jepang kalah perang, para anggota Yakuza akhirnya kembali ke masyarakat. Sampai suatu ketika, seorang eks perwira militer bernama Yoshio Kodame berhasil mempersatukan mereka semua. Yakuza pun tumbuh menjadi besar, terutama pada periode 1958-1963.
Saat itu organisasi Yakuza diperkirakan memiliki anggota 184.000 orang. Melebihi jumlah tentara angkatan darat Jepang waktu itu. Gila nggak...
Yoshio Kodame kemudian terkenal sebagai godfather-nya Yakuza.
Di masa sekarang ini, jumlah anggota Yakuza telah jauh berkurang, tetapi jangan sekali-kali menganggap mereka tidak berbahaya. Bisnis mereka meliputi pachinko, perdagangan ekstasi, prostitusi, pornografi, pemerasan, hingga penyelundupan senjata.
Di era 1980-an, Yakuza berekpansi ke Amerika Serikat, dan membangun bisnis legal untuk mencuci uang mereka di sana. Dalam operasinya, Yakuza membeli aset di Amerika. Salah satu berita yang pernah menggemparkan adalah keterlibatan Prescott Bush, paman dari Presiden George W. Bush, dalam transaksi penjualan perusahaan Aset Management International Financing & Settlements di awal 1990an.
Berdasarkan perkiraan kasar dari sumber majalah Far Eastern Economic Review edisi 17 Januari 2002, Yakuza diperkirakan telah menanamkan uang hingga 50 milyar dolar dalam investasi saham dan perusahaan di Amerika Serikat. Bandingkan dengan cadangan devisa Indonesia yang 36 milyar dolar.
Di Jepang sendiri, Yakuza juga dicurigai ikut berperan dalam keterpurukan perekonomian Jepang selama 10 tahun terakhir ini. Sebagai akibat amblasnya bisnis properti dan macetnya kredit bank di Jepang pasca 1990, banyak debitor yang menyewa anggota Yakuza agar agunan mereka tidak disita oleh bank.
Selain itu, banyak perusahaan yang memperoleh pinjaman bank. Padahal kenyataannya perusahaan2 tersebut hanyalah sebuah kigyo shatei, alias perusahaan boneka milik Yakuza. Perusahaan2 milik Yakuza ini diperkirakan berhasil memperoleh kredit antara 300-400 milyar dolar, dan sebagian dari jumlah itu dialirkan ke induk organisasi Yakuza. Menghadapi hal seperti ini, banyak pihak bank di Jepang yang tidak bisa berkutik.
Di sisi lain, Yakuza juga kerap memborong aset properti dengan harga miring dari perusahaan yang butuh uang tunai, yang kemudian dijual kembali dengan harga tinggi. Apapun itu, mulai dari apartemen, perkantoran hingga rumah sakit. Bila sebuah bangunan telah dibeli oleh Yakuza, jelas tidak ada yang berani menjadi tetangga mereka. Bisa dipastikan harga properti tersebut langsung jatuh, dan segera naik setelah Yakuza menjualnya.
Selain membuat kacau di sektor ekonomi, Yakuza juga telah mencengkeramkan cakarnya di kalangan politisi Jepang. Beberapa praktik suap telah terbongkar termasuk dalam program tender proyek umum senilai trilyunan yen. Program rekapitalisasi perbankan Jepang yang berlarut-larut tidak kunjung selesai diperparah oleh keterlibatan Yakuza yang sangat berkepentingan dalam bisnis properti dan kredit perbankan. Saat ini perbankan Jepang masih menanggung beban kredit macet sebesar kira-kira 1,2 Triliun dolar dan membuat ekonomi tidak bertumbuh selama 10 tahun terakhir.
Ternyata, Yakuza ini lebih berbahaya dari yang pernah kita bayangkan...
Dari Wikipedia

Sejarah munculnya Yakuza sudah dimulai sejak abad ke 17. Ketika Shogun Tokugawa berkuasa dan menyingkirkan penguasa yang sebelumnya. Pergantian kekuasaan itu menyebabkan lebih dari 500.000 samurai yang sebelumnya menjadi pelayan shogun terpaksa kehilangan tuannya.
Mereka kemudian berubah profesi menjadi penjahat. Para ronin (samurai tak bertuan) ini dikenal dengan sebutan kabuki-mono. Sulit sekali membasmi kelompok ini, mereka sangat terlatih, mereka memiliki kode rahasia dan kesetiaan tinggi di antara masing2 anggotanya.
Untuk melindungi kota dari serbuan kabuki-mono, para warga membentuk macchi-yoko, semacam satgas desa yang anggotanya terdiri dari para sukarelawan yang kebanyakan adalah orang biasa. Hebatnya, para macchi-yoko ini ternyata berhasil menggulung habis para bandit kabuki-mono.
Nah, masalahnya, setelah tugasnya selesai, para macchi-yoko ini ternyata enggan kembali ke profesi mereka yang sebelumnya dan memilih jadi preman. Keadaan tersebut diperparah dengan campur tangan shogun yang ikutan memelihara keberadaan macchi-yoko ini.
Ada dua kelas dalam kelompok macchi-yoko. Kelas bakuto (penjudi) dan tekiya (pedagang). Kaum tekiya sering dimanfaatkan untuk memeras dan menipu para pedagang. Sedangkan kaum bakuto lebih sering disewa untuk berjudi melawan para pekerja bangunan. Tujuan shogun adalah agar gaji para pekerja itu habis di meja judi dan tenaga mereka bisa disewa dengan harga murah.
Strategi para bakuto ini untuk mengalahkan lawan-lawannya adalah dengan menggunakan permainan kartu hanafuda. Salah satu konfigurasi kartu yang sering diandalkan para bakuto untuk menjebak lawan mainnya adalah 8-9-3 yang dalam bahasa Jepang disebut Ya-Ku-Za. Itulah sejarahnya, hingga sampai hari ini mereka dikenal dengan sebutan Yakuza.

Di jaman modern, Yakuza semakin mantap dengan posisinya sebagai simbol kejahatan dan penindasan. Dari semula yang asalnya pelindung masyarakat, menjadi ditakuti dan dibenci masyarakat.

Pamor Yakuza mulai redup setelah peristiwa Pearl Harbour. Waktu itu, militer mengambil alih kendali kekuasaan dari tangan Yakuza. Para anggota Yakuza harus memilih, bergabung dalam birokrasi pemerintah, jadi tentara atau masuk penjara.
Setelah Jepang kalah perang, para anggota Yakuza akhirnya kembali ke masyarakat. Sampai suatu ketika, seorang eks perwira militer bernama Yoshio Kodame berhasil mempersatukan mereka semua. Yakuza pun tumbuh menjadi besar, terutama pada periode 1958-1963.
Saat itu organisasi Yakuza diperkirakan memiliki anggota 184.000 orang. Melebihi jumlah tentara angkatan darat Jepang waktu itu. Gila nggak...
Yoshio Kodame kemudian terkenal sebagai godfather-nya Yakuza.
Di masa sekarang ini, jumlah anggota Yakuza telah jauh berkurang, tetapi jangan sekali-kali menganggap mereka tidak berbahaya. Bisnis mereka meliputi pachinko, perdagangan ekstasi, prostitusi, pornografi, pemerasan, hingga penyelundupan senjata.
Di era 1980-an, Yakuza berekpansi ke Amerika Serikat, dan membangun bisnis legal untuk mencuci uang mereka di sana. Dalam operasinya, Yakuza membeli aset di Amerika. Salah satu berita yang pernah menggemparkan adalah keterlibatan Prescott Bush, paman dari Presiden George W. Bush, dalam transaksi penjualan perusahaan Aset Management International Financing & Settlements di awal 1990an.
Berdasarkan perkiraan kasar dari sumber majalah Far Eastern Economic Review edisi 17 Januari 2002, Yakuza diperkirakan telah menanamkan uang hingga 50 milyar dolar dalam investasi saham dan perusahaan di Amerika Serikat. Bandingkan dengan cadangan devisa Indonesia yang 36 milyar dolar.
Di Jepang sendiri, Yakuza juga dicurigai ikut berperan dalam keterpurukan perekonomian Jepang selama 10 tahun terakhir ini. Sebagai akibat amblasnya bisnis properti dan macetnya kredit bank di Jepang pasca 1990, banyak debitor yang menyewa anggota Yakuza agar agunan mereka tidak disita oleh bank.
Selain itu, banyak perusahaan yang memperoleh pinjaman bank. Padahal kenyataannya perusahaan2 tersebut hanyalah sebuah kigyo shatei, alias perusahaan boneka milik Yakuza. Perusahaan2 milik Yakuza ini diperkirakan berhasil memperoleh kredit antara 300-400 milyar dolar, dan sebagian dari jumlah itu dialirkan ke induk organisasi Yakuza. Menghadapi hal seperti ini, banyak pihak bank di Jepang yang tidak bisa berkutik.
Di sisi lain, Yakuza juga kerap memborong aset properti dengan harga miring dari perusahaan yang butuh uang tunai, yang kemudian dijual kembali dengan harga tinggi. Apapun itu, mulai dari apartemen, perkantoran hingga rumah sakit. Bila sebuah bangunan telah dibeli oleh Yakuza, jelas tidak ada yang berani menjadi tetangga mereka. Bisa dipastikan harga properti tersebut langsung jatuh, dan segera naik setelah Yakuza menjualnya.
Selain membuat kacau di sektor ekonomi, Yakuza juga telah mencengkeramkan cakarnya di kalangan politisi Jepang. Beberapa praktik suap telah terbongkar termasuk dalam program tender proyek umum senilai trilyunan yen. Program rekapitalisasi perbankan Jepang yang berlarut-larut tidak kunjung selesai diperparah oleh keterlibatan Yakuza yang sangat berkepentingan dalam bisnis properti dan kredit perbankan. Saat ini perbankan Jepang masih menanggung beban kredit macet sebesar kira-kira 1,2 Triliun dolar dan membuat ekonomi tidak bertumbuh selama 10 tahun terakhir.
Ternyata, Yakuza ini lebih berbahaya dari yang pernah kita bayangkan...
Dari Wikipedia
Luar biasa memang Yakuza ini....
ReplyDeleteDengan keahlian dan strategi yang dimiliknya mampu mengimbangi kekuatan tentara jepang pada saat itu...
Cuman sayang sekali...kejahatannya melebihi kekuatan yang dimilikinya....
Apa ini tidak termasuk kategori teroris mas Anthony?....mungkin lebih dari itu kali ya'...
Yakuza tersebut mang keren banget y....saya sering juga Nonton Film ber Genre Yakuza
ReplyDeletesaya belum pernah nonton mas :(
ReplyDeletewah wah kerennnn eh tapi om itu kok gambarnya pasti yang dibelakang teyus sih?mbok sekali-kali gambarnya dari depan kan lumayan, ada gambar gratis hehehe *kabur ahh ntr dijitak sama om anthony :D
ReplyDeleteBenar-benar kelompok yang sangat lihai dan terlatih,
ReplyDeletesayang disalahgunakan untuk hal yang tidak menguntungkan
Photonya dari depan, mau liat tatonya pada seluruh tubuh. Boleh om....
ReplyDeleteaku penggemar yakuza kang, tapi sayang aku gag suka ama tatoonya aja tapi kalo kepribadiannya aku suka...
ReplyDeleteParah banget...
ReplyDeleteTapi kalo liat filmnya dgn Cerita Romannya... Keren abiesss.. (seremnya ilank)
Kasih Comment, Bonus Link loh!!
ReplyDeleteGpp ya mas?
Kalo mengenai Yakuza aku suka gambar ceweknya bertati xixixixixixii
ngeri awak lihat gambarnya, awak blom pernah nonton juga tuh mas
ReplyDeletewah aku takut kali yang namnya yakuza.....
ReplyDeletengeri.......
Serem yah badannya di tato gtu..tapi gambar keren se, detail bgt..
ReplyDeleteceritanya sejarahnya juga..haha
ngebayangin ngeliat orang yang punggungnya di tato kayak yakuza, hiiii...
ReplyDeleteMaaf mas baru buka email. top artikel Kalo menjorok disini karena pada setinngan CSS template iniuntuk OL (ordered list) padding left atau margin left-nya sudah diseting segitu. Coba javascript-nya diganti kodenya dengan memakai UL saja (unordered list). Sebenarnya kalao masalah kayak ginimending via email bos. Silahkan email saja disini
ReplyDeletebkan karna pengaruh usia tapi juga bsa pada sat membersihkannya tdak terlalu bersih...atau juga kebiasaan mengkonsumsi makanan yang terlalu dingin kemudian makan lagi yang apanas dan seteresya.......
ReplyDeleteatau baiknya kamu konsultasi kedokter juga.....
Very interesting article, i have bookmarked your blog for future referrence
ReplyDeletewah seru mas ceritanya...jadi tambah pengetahuan nih :)
ReplyDeleteYakuza....organisasi PReman yang legal
ReplyDeleteowh gtu yah
ReplyDeletebaru tau saya sejarahnya :D
wah bahaya juga nih yakuza.....
ReplyDeletepa di indonesia mereka juga ada.....hadir gitu.....
wew.. keren infonya mas..
ReplyDeletejadi penasaran, kalo yakuza vs mafia siapa yg menang yah? :D
bisa dibuat pilem tuh: Yakuza vs Mafia.. :D
wow yakuza emng top markotop om
ReplyDeletei like yakuza!!!
ReplyDeleteklu saya lebih sering mainin gamenya
ReplyDeletetapi sy udah prnah koq baca bukunya yg berjudul YAKUZA MOON keren abiiiiiizzzzzzzz
gw pengen bgt jd YAKUZA..
ReplyDeleteseandainya diindonesia nge kiLL org gpp..gw ud minta hand gun ke bokap gue..coz bokap gue komandan